Bulan Ramadhan adalah bulan bazar pahala. Di bulan mulia ini, Allah
SWT melipat gandakan perhitungan amal ibadah sekalian hamba-Nya.
Ramadan sekaligus bulan perjamuan Ilahi. Di bulan ini, Allah
membentangkan jalan lapang bagi hamba-Nya. Beragam amal ibadah sesuka
hati boleh dipilih, semampu hamba bisa menjalankan.
Allah mengungkapkan puasa sebagai ibadah rahasia antara hamba dengan
diri-Nya. Di jamuan Ramadan ini, ibadah salat, membaca Al Quran, dzikir,
sedekah meski sebiji kurma, adalah jalan menuju keridhaan-Nya.
Kita berusaha memintal benang ibadah demi ridha-Nya, menjalankan ibadah di bulan berkah karena mencintai Sang Kekasih.
Simak kisah semut dengan Nabi Daud as berikut, ihwal pecinta yang rela mati demi menggapai kekasihnya.
Suatu ketika, saat melewati padang pasir, Nabi Daud melihat seekor
semut mengangkut debu dengan perlahan, dari gundukan kecil dan
memindahkannya ke tempat lain. Nabi Daud pun meminta Allah SWT untuk
mengungkap rahasia semut itu.
Semut itu berkata, “Saya mempunyai kekasih yang telah menetapkan
suatu syarat untuk terjadinya penyatuan kami, yakni dengan membawa semua
debu dari bukit itu ke tempat ini.”
“Berapa lama engkau mampu untuk memindahkan gundukan besar debu
tersebut? Dan apakah hidupmu cukup untuk melakukan itu?” Tanya Nabi
Daud.
“Saya tahu semua ini. Namun kebahagiaan saya terletak di sana, yaitu
ketika saya mati di jalan ini,” kata semut. “Karena niscaya saya mati di
jalan sang kekasih!”
sumber: https://islamindonesia.id/tasawwuf/tasawuf-ramadhan-jamuan-pahala-sang-kekasih-2.htm
Komentar
Posting Komentar