Siapakah MacArthur yang oleh sebagian besar orang Jepang dipuja-puja itu?
Dalam Perang Saudara di Amerika Serikat
seorang anak buah Jenderal Grant menunjukkan keberanian yang luar biasa
di Chattanooga. Ia pun dinaikkan pangkatnya menjadi kolonel, padahal
umurnya baru delapan belas tahun. Nama pemuda itu Arthur MacArthur, Jr.
Setelah perang berakhir, pangkat dalam ketenteraan pun disesuaikan
dengan keadaan normal. "Boy Colonel" Arthur MacArthur cuma kebagian
pangkat kapten. Ia baru naik pangkat lagi 23 tahun kemudian.
Karena tidak naik-naik pangkat pernah Kapten MacArthur ingin keluar
saja dari ketentaraan, untuk belajar menjadi ahli hukum. Bukankah
ayahnya yang senama dengannya itu ahli hukum dan tokoh masyarakat yang
terkemuka? Namun, jiwa tentaranya rupanya lebih kuat.
Suatu hari, ketika Kapten Mac-Arthur menghadiri perayaan Mardi Gras
di kota New Orleans, ia bertemu dengan seorang gadis yang sangat cantik,
Mary Pinkney Hardy, yang biasa dipanggil Pinky. Putri pedagang kapas
dari Norfolk, Virginia, itu berumur 22 tahun, sang kapten 29 tahun.
Mereka jatuh cinta dan menikah bulan Mei 1875. Pinky pandai berdansa,
menyulam, melukis dengan cat air dan menyukai barang porselin. Namun,
kepandaian itu tidak banyak gunanya di pelosok-pelosok dan padang pasir
tempat suaminya ditugaskan.
MacArthur pernah mengajukan permohonan untuk ditugaskan di tempat
yang lebih nyaman, namun Presiden Grant menyatakan bahwa Congress dan
pers curiga kalau tentara ditempatkan bukan dekat meriam dan bedil.
Tempat-tempat MacArthur bertugas itu sangat panas dan merupakan
sarang penyakit di musim panas, tetapi dingin menggigit di musim dingin.
Selain itu mereka harus selalu bersiap-siap menghadapi serangan orang
Indian. Kulit Pinky yang tadinya indah itu pun cepat kering.
Pinky berusaha untuk setiap kali melahirkan di rumah orang tuanya. la
berhasil dua kali. Arthur III dan Malcolm dilahirkan di Norfolk. Namun
putranya yang ketiga, Douglas, keluar lebih awal dari perhitungan, yaitu
pada tanggal 26 Januari 1880. Tempat kelahirannya itu, Fort Dodge, kini
menjadi bagian dari Little Rock di Arkansas.
Setiap malam, kalau Douglas mau tidur, ibunya selalu berkata, "Dougie
kau mesti menjadi orang yang berani, seperti ayahmu," atau "seperti
Robert E. Lee". Jenderal Lee kita ketahui adalah lawan Jenderal Grant
dalam perang saudara, sedangkan ayah Doug berperang di bawah Jenderal
Grant. Tetapi sebagai orang Selatan, ibu Doug menganggap Jenderal Lee
lebih hebat dari Grant.
Anak-anak Kapten MacArthur diajar membaca oleh Pinky sendiri. Karena
sang kapten kutu buku, anak-anak tidak kekurangan bacaan. Kemudian
Douglas masuk sekolah di Leavenworth. Menurut Douglas kemudian, ia
termasuk murid yang bodoh.
Tulang belakangnya bengkok
Tahun 1889 Arthur MacArthur naik pangkat menjadi mayor dan
dipindahkan ke Washington. Tibalah saat yang menyenangkan bagi mereka
sekeluarga. Arthur III yang berumur tujuh belas tahun melamar masuk
Akademi Militer Westpoint, tetapi ditolak. la diterima di Akademi
Angkatan Laut Annapolis. Douglas masuk Force Public School. Di sini pun
ia termasuk murid bodoh. Ia selalu rindu pada padang pasir.
Empat tahun kemudian Mayor Arthur MacArthur dipindahkan lagi ke
Barat. Sekali ini ke Fort Sam Houston di Texas. Douglas masuk akademi
militer, yang kemudian dikenal sebagai Texas Military Institute di San
Antonio. Di sini otaknya mulai terbuka. Ia dipenuhi rasa ingin tahu,
selalu mencari jawaban bagi hal-hal yang menimbulkan tanda tanya dalam
pikirannya dan mencari kebenaran.
Bakatnya sebagai olahragawan tidak besar. Tetapi karena gigih ia
menjadi juara tenis akademi itu pada tahun ketiga. Ia lulus dengan angka
rata-rata 97,33 dan mendapat medali emas. Ia sekarang ingin masuk
Akademi Militer West Point dan ini tidak mudah.
Pokoknya, Douglas berbekal tiga belas surat dari gubernur, senator,
anggota Congress dan uskup. Namun, Presiden Grover Cleveland yang berhak
memasukkan empat calon tidak tergugah, begitu pun Presiden William
McKinley tahun berikutnya. Yang lebih celaka lagi, Douglas MacArthur
gugur dalam pemeriksaan fisik, karena tulang belakangnya agak bengkok.
Namun, Pinky tidak mau menyerah. Ketika suaminya ditugaskan di St.
Paul tahun 1897, ia tidak ikut. Douglas dibawanya ke ahli tulang yang
termasyur di Milwaukee sekalian Pinky berusaha mendekati anggota
Congress, Theabold Otjen. Calon yang minta tolong Otjen belasan
jumlahnya, sehingga mereka diuji di balaikota. Douglas belajar
mati-matian dan untuk pertama kalinya seumur hidup, Douglas tidak bisa
tidur menjelang hari ujian. Keesokan harinya ia merasa mual. Namun
ibunya menemaninya ke balaikota. Di tangga gedung, ibunya berkata, "Kau
pasti menang kalau kau tidak gugup. Kau harus percaya diri, Nak. Kalau
tidak, orang lain tidak akan percaya kepadamu. Mantapkan hatimu.
Kalaupun kau tidak menang, kita semua tahu kau sudah berusaha
sebaik-baiknya."
Douglas lulus nomor satu. Ia masuk koran karena hasil yang dicapainya 99 1/3
, sedangkan dua belas rekannya rata-rata cuma mencapai 77,9. Ketika itu
umurnya delapan belas tahun. Sejak itu Douglas MacArthur berkeyakinan:
Persiapan merupakan kunci sukses dan kemenangan.
Latihan jasmani rupanya merupakan kunci untuk meluruskan tulang
belakangnya, karena dalam pemeriksaan jasmani ternyata fisiknya
sempurna.
Pada masa itu ia menaksir putri senator. Ternyata walaupun ia ganteng
dan pandai, gadis itu tidak tertarik. Soalnya, gadis-gadis masa itu
tertarik pada tentara yang pulang dari medan perang, sedangkan Douglas
tidak boleh masuk dinas ketentaraan dulu oleh ayahnya. Itulah perang
terakhir, di mana ia tidak ikut. Setelah itu, setiap kali Amerika
perang, ia berada di front.
sumber: http://intisari.grid.id/Inspiration/Figure/Douglas-Macarthur-Pahlawan-Besar-As-Saat-Perang-Dunia-Ii-Namun-Dipecat-Saat-Perang-Korea/Siapakah-Macarthur-Yang-Oleh-Sebagian-Besar-Orang-Jepang-Dipuja-Puja-Itu
Komentar
Posting Komentar