Panjimas.com– Dr. Ahmad bin Abdullah Al Batily dalam suatu
seminar yang bertemakan “ Kemukjizatan Al Quran dan As Sunnah di
bidang ilmu pengetahuan” di kampus LIPIA pada selasa 11/2/2014
mengungkapkan,” banyak diantara kita mengetahui tentang kemukjizatan Al
Quran dalam ilmu pengetahuan, akan tetapi kita lupa bahwa di dalam As
Sunnah pun ada banyak kemukjizatan dalam hal ini”
“Diantara
kemukjizatan yang diungkapkan oleh As Sunnah adalah manfaat habatus
sauda’ dalam dunia medis” jelas Dekan Fakultas Studi Ilmu Mukjizat Al
quran dan As Sunnah dalam Ilmu Pengetahuan Universitas Muhammad bin Saud
Al Islamiyyah Riyadh.
MANFAAT HABATUS SAUDA’
Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عليكم بهذه الحبة السوداء، فإن فيها شفاء من كل داء إلا السام
“Hendaklah kamu menggunakan habatussauda karena sesungguhnya padanya terdapat penyembuhan bagi segala penyakit kecuali mati.”
Hadits in diriwayatkan Imam Bukhari dalam kitab Thib bab Al Habbah As Sauda no 5688 dari jalur Abu Hurairah, begitu juga dari jalur Aisyah No 5687.
Ulama dan dokter muslim yang terkenal Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah dalam kitab At Tib An Nabawy menjelaskan tentang habbatus sauda,
وَهِيَ
كَثِيرَةُ الْمَنَافِعِ جِدًّا، وَقَوْلُهُ: «شِفَاءً مِنْ كُلِّ دَاءٍ» ،
مِثْلُ قَوْلِهِ تعالى: تُدَمِّرُ كُلَّ شَيْءٍ بِأَمْرِ رَبِّها أي: كلّ
شيء يقبل التَّدْمِيرَ وَنَظَائِرَهُ، وَهِيَ نَافِعَةٌ مِنْ جَمِيعِ
الْأَمْرَاضِ الْبَارِدَةِ، وَتَدْخُلُ فِي الْأَمْرَاضِ الْحَارَّةِ
الْيَابِسَةِ
“Habbatus sauda memiliki sangat banyak manfaat,
sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “obat untuk segala macam
penyakit”, sebagaimana firman Allah, “Menghancurkan segala sesuatu
dengan perintahan Rabb-nya”. Yaitu segala sesuatu yang bisa hancur dan
semisalnya. Dan habbatus sauda bermanfaat menyembuhkan segala macam
penyakit yang bersifat dingin dan penyakit yang bersifat panas dan
kering.” [AtTib An Nabawy287)
Habatussauda adalah
biji hitam yang telah dikenal ribuan tahun yang lalu dan digunakan
secara luas oleh masyarakat India dan Timur Tengah untuk mengobati
berbagai macam penyakit. Nigella Sativa Semen adalah biji dari Nigella
Sativa yang dapat mereproduksi dengan sendirinya, di mana biji-biji
tersebut sebelumnya berwarna putih kemudian setelah matang akan berwarna
hitam (Nigella).
Nigella Sativa Semen telah diketahui dengan
beberapa nama yang sangat bervariasi diberbagai tempat, antara lain
Black Caraway, Black Cumin (Kalaonji), Black Seed, Blessed Seed (Biji
yang diberkati), Habbatul Barakah.
Habbatussauda bermula
ditemukan di makam Tutankhamen di Yunani Kuno dimana pada saat itu
raja-raja dikubur bersama-sama dengan Nigella untuk membantu diakhir
hidupnya. Biji habbatussauda mengandung 40% minyak constan dan 1,4%
minyak aviari, juga mengandung 15 amino acid, protein, calsium, zat
besi, sodium dan pottasium. Sedangkan komposisi paling penting adalah:
Thymoquinone (TQ), Dithymouinone (DTQ),Thymohydroquinone (THQ) dan
Thymol (THY).
Imuniti adalah kemampuan tubuh untuk menciptakan
kekebalan khusus, kuat dan sempurna untuk melawan segala unsur yang
menyerang tubuh. Imuniti ini terbentuk dari jaringan limpa dan sel-sel
limpa yang menghasilkan antibodi yang berfungsi menghancurkan mikroba
yang menyerang tubuh yang disesuaikan dengan susunan dan sifatnya.
Sel
Limpa atau Lymph Cell merupakan senjata khusus paling banyak yang
selalu siap sedia menghadapi serangan apapun, termasuk menghadapi racun
yang membinasakan. Sel Limpa ada dua macam: Pertama B Lymphocites yang
terbentuk dalam sumsum tulang, lalu menyebar ke seluruh tubuh dan
berpusat di darah dan limpa; Kedua, T-Lymphocite, terbentuk juga di
sumsum tulang, sebelum tumbuh sempurna, sel ini mengarah ke thymus,
kelenjar dekat tenggorokan. Setelah matang, sel terbagi menjadi tiga
yaitu, The Helper T-Cell, Killer Cell Orcytoxic dan suppressor cells ts.
Gambarannya,
masing-masing dari The Helper T-cell, Killer cell orcytoxic dan
suppresor cell ts berusaha mengenal sel-sel yang diserang dalam tubuh,
yang berarti di dalamnya ada materi-materi yang aneh dan sekaligus
memusnahkannya.
Lalu, sel-sel darah putih dengan tiga jenisnya
aktif menyemprotkan enzim yang berbeda-beda, menarik dan mengumpulkan
sel-sel imuniti ke tempat peradangan. Jadi, setiap kali ada materi asing
yang masuk ke dalam tubuh manusia, maka lymphocite cell baik B maupun
T, menjadi aktif, menyebar ke seluruh tubuh dan membentuk pasukan yang
banyak dari sel-sel imuniti.
Pada tahun 1986, Dr. Ahmad Al Qadhy
dan rekan-rekannya melakukan penelitian di Amerika tentang pengaruh
habatussauda terhadap sistem kekebalan tubuh (imuniti) manusia.
Penelitian yang dilakukan dalam dua tahap itu menghasilkan kesimpulan
pertama: Kelebihan prosentase The Helper T-Cell atas suppresor cells ts
mencapai 55% dan ada sedikit kelebihan atas killer cell orcytoxic
sebanyak 30%.
Penelitian tahap kedua dengan melibatkan 18
sukarelawan yang badan mereka terlihat sehat dan segar. Mereka dibagi
dalam dua kelompok, satu kelompok diberi satu gram habatussauda setiap
harinya, dan kelompok lain diberi karbon. Selama empat pekan mereka
mengkonsumsi habatus dan karbon yang sudah dikemas dalam butir-butir
kapsul.
Hasilnya, habatus menguatkan tugas-tugas imuniti dengan
tambahan prosentase The Helper T-lymphocytes cell atas supressor
cell-ts. Jadi, sistem kerja habatatussauda dalam tubuh manusia adalah
dengan memperbaiki, menjaga dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh
manusia terhadap berbagai penyakit.
Dalam sistem kekebalan tubuh
manusia, habatussauda adalah satu-satunya tatanan yang memiliki senjata
khusus untuk menghancurkan segala macam penyakit. Sebab, setelah sel
paghocytosis menelan kuman-kuman yang menyerang, ia membawa bakteri
antigenic ke permukaannya, kemudian menempel dengan sel lymph, untuk
mengetahui bagaimana sususnan mikrobanya secara mendetil, lalu
memerintahkan masing-masing sel T-lymphocytes untuk memproduksi
antibodies atau sel T-spesific, khususnya adalah antigenic yang jug
dibangkitkan untuk berproduksi.
Dinding sel B-Lymphocytes
memiliki kurang lebih 100 ribu molekul dari antibodies yang saling
bereaksi secara khusus dan dengan kemampuan yang tinggi dengan jenis
khusus yang ditimbulkan oleh antigenic dalam mikroba. Antibodies menyatu
dengan sel T- Lymhocytes, lalu bersama-sama dengan antigenic melawan
mikroba, sehingga mikroba tidak dapat berkerja dan sekaligus bisa
menghancurkannya.
Dengan demikian, kekebalan itu merupakan
kekebalan khusus untuk menghadapi setiap hewan asing yang masuk ke dalam
tubuh. Karena, habatussauda mempunyai kekebalan spesifik yang didapat
secara otomatis, yang memiliki kemampuan berbentuk antibodies dan
senjata sel serta pengurai khusus untuk setiap hewan asing yang masuk
dan menyebabkan penyakit.
Menurut Dr. Al Qadhy, habatussauda juga
mempunyai kemampuan lain, seperti untuk melawan bermacam-macam virus,
kuman dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh manusia.
“Karena itu,
kami dapat menetapkan bahwa di dalam habatussauda terdapat kesembuhan
untuk segala macam penyakit. Karena peranannya yang menguatkan dan
memperbaiki sistem kekebalan tubuh, suatu sistem yang di dalamnya ada
kesembuhan dari segala macam penyakit, yang bereaksi terhadap segala
sebab yang menimbulkan penyakit, yang memiliki kemampuan awal untuk
memberikan kesembuhan secara sempurna atau sebahagian di antaranya untuk
menyembuhkan segala penyakit,” ungkap Al Qadhy.
“Kata syifa’
dalam bentuk indefinitif di berbagai hadis juga menguatkan hasil
kesimpulan ini, yang tingkat kesembuhannya berbeda-beda, tergantung pada
kondisi sistem kekebalan tubuh manusia itu sendiri, jenis penyakit,
sebab-sebab dan periodisasinya. Dengan bentuk keumuman lafaz dalam
hadis, dapat ditafsiri sebagai suatu kesesuaian dengan berbagai pendapat
di atas, yang disampaikan oleh para pen-syarh hadis,” imbuhnya.
sumber: https://www.panjimas.com/miracle/2014/03/22/mukjizat-as-sunnah-dalam-habatussauda/
Komentar
Posting Komentar