Salah seorang Syaikh menceritakan sebuah kisah yang mengharukan :
Suatu saat aku mengisi kajian di sebuah
masjid di kota fulan, datanglah imam masjid tersebut dan berkata : wahai
Syaikh ! di kota ini, tepatnya 2 pekan yang lalu, telah terjadi suatu
peristiwa yang sangat menakjubkan, aku balik bertanya : peristiwa apa
yang terjadi ya akhi ? Maka Imam Masjid tersebut mulai bercerita: kami
mendengar ada seorang pemuda yang tertabrak kereta api saat melintas di
rel kereta api maka aku langsung pergi ke tempat kejadian tersebut dan
aku dapatkan pemuda tersebut dalam keadaan sangat kritis, ususnya
berhamburan keluar dari perutnya dan tangan kirinya juga telah putus.
Maka aku berkata kepadanya : wahai
anakku ! Ucapkan kalimat laa ilaaha illa Allah. Lalu pemuda itu
memandang kepadaku, aku pun mengulang kembali perkataanku, wahai anakku
ucapkan kalimat laa ilaaha illa Allah ! Maka pemuda tersebut berkata :
laa ilaaha illa Allahu kemudian nafasnya terhenti dan meninggal, lalu
aku berusaha mencari kartu identitsnya di salah satu kantong di bajunya
untuk mengetahui nama dan alamatnya.
Tiba-tiba aku dikejutkan dengan sebuah
salib ditangannya, ternyata pemuda ini seorang nashrani, maka imam
Masjid tadi berkata : kita akan pergi ke rumah pemuda tersebut untuk
menyampaikan kisah ini kepada keluarganya, semoga bisa menjadi pelajaran
bagi mereka.
Maka kami bersama dengan kaum muslimin
yang lainnya, sekitar kurang lebih 2000 orang, berangkat menuju rumah
keluarga pemuda tersebut untuk berta’ziah dan mengabarkan tentang
keadaannya sebelum meninggal, ketika kami sampai di rumahnya, bapak
pemuda tersebut berkata : sungguh anakku senang sekali mendengarkan
Al-Qur’an dan berkehendak masuk Islam akan tetapi aku selalu
melarangnya, maka kami pun bertakbir dan mengatakan : sungguh Allah
telah memberikan taufiq kepadanya ketika melihat kejujurannya.
Hikmah dari peristiwa ini adalah :
Ketika seseorang jujur dengan Allah dan
mengikhlaskan niat hanya kepada-Nya maka Allah akan memberikan taufiq
sesuai dengan apa yang diinginkan dan dicintainya. Nabi kita yang mulia
telah bersabda yang artinya : “barang siapa mencintai sesuatu maka ia
akan diwafatkan diatasnya”
Wahai saudaraku ! Kembalilah kepada
Allah dan bertanyalah kepada dirimu sendiri, amal perbuatan apa yang
paling engkau cintai? Apakah amal tersebut mendekatkan dirimu kepada
Allah dan menjauhkanmu dari neraka atau malah sebaliknya, menjauhkan
dirimu dari Allah dan mendekatkanmu kepada neraka?
Kita hanya bisa memohon kepada Allah husnul-khotimah, pungkasan yang terbaik bagi kehidupan kita di dunia sebelum di akherat.
sumber: https://www.kisahislam.net/2013/12/21/seseorang-itu-diwafatkan-di-atas-apa-yang-dicintainya/
Komentar
Posting Komentar