Dari Ustadz Najmi Umar Bakkar.:
Ini adalah kisah sakaratul maut yang begitu berkesan dari seorang
pemuda yang begitu berbakti pada orang tuanya.Yang begitu mengagumkan
kita, ketika ia ingin dipanggil oleh bidadari surga menjelang
kematiannya, ia pun masih meminta izin pada ibunya. Bagaimana baktinya
yang luar biasa ?
Sebuah kisah yang menggugah hati setiap insan beriman, tentang balasan nan indah
bagi seorang anak yang berbakti kepada ibunya. Membuat iri siapa pun
yang mendengarnya. Bergetarlah hati setiap orang beriman yang
menyaksikannya.
Dalam salah satu khutbahnya,
Syaikh Muhammad Hassan menceritakan tentang keajaiban yang dialami seorang pemuda saat detik-detik sakaratul maut menjemputnya. Tidak asing lagi bagi siapa pun yang mengenalnya bahwa ia adalah potret pemuda masa kini yang amat cinta dan berbakti kepada ibundanya.
Syaikh Muhammad Hassan menceritakan tentang keajaiban yang dialami seorang pemuda saat detik-detik sakaratul maut menjemputnya. Tidak asing lagi bagi siapa pun yang mengenalnya bahwa ia adalah potret pemuda masa kini yang amat cinta dan berbakti kepada ibundanya.
“Di antara keajaiban yang sampai kepadaku pada Ramadhan kali ini
adalah kisah tentang seorang anak muda di antara anak-anak muda kita.
Sesosok pemuda yang sangat berbakti kepada ibunya terbaring di atas
kasur kematian pada usia keemasannya, yang belum genap tiga puluh tahun.
Dalam kegentingan akhir hayatnya itu, tatkala detik-detik sakaratul
maut menjemputnya, orang-orang yang ada di sekelilingnya terheran-heran
saat mendengar ia mengucapkan kalimat-kalimat yang sangat menakjubkan.
Sungguh, sangat menakjubkan !
“Tidak. Aku tidak bisa. Aku tidak bisa. Aku harus izin dulu kepada ibuku”
Masih saja pemuda tersebut mengulang-ulang kalimat yang sama. Hingga
membuat mereka yang menyaksikan fenomena itu bergegas memanggil ibunya,
yang sedari awal menyendiri dalam kamarnya, menangis, lantaran tak kuasa
melihat sang buah hati menghadapi sakaratul maut. Tidak lain karena
sang buah hati adalah sosok suri tauladan yang amat berbakti kepada
ibunya. Mereka pun mengabarkan apa yang sedang terjadi dengan anaknya.
“Lihatlah anakmu, ia terus-menerus mengucapkan kalimat-kalimat yang aneh !!“
Mendengar hal itu, sontak sang ibu yang cemas berlari menuju kamar
anaknya. Didapatinya dahi sang anak mulai mengeluarkan buliran-buliran
keringat bak mutiara. Dan ini adalah sebagian di antara tanda-tanda
husnul khotimah – semoga Allah Ta’ala mewafatkan kita dalam keadaan beriman -. Ia dengarkan sendiri kalimat yang terus diulang-ulang oleh buah hatinya.
“Tidak. Aku tidak bisa. Aku tidak bisa. Aku harus izin dulu kepada ibuku”
Segera ia dekati buah hatinya. Dan Subhanallah, ia segera bertanya kepada anak kesayangannya :
“Wahai fulan, ini aku, ibumu. Wahai fulan, aku ibumu, Nak. Aku ibumu, anakku. Dengan siapa kau bicara ?”
Ketika ajal yang kian dekat, di saat waktu yang demikian singkat itu,
akhirnya sang pemuda shalih ini menceritakan peristiwa paling berkesan
yang belum pernah ia rasakan sebelumnya selama hidupnya. Ia pun menoleh
kepada ibunya seraya berkata :
“Wahai ibuku, seorang gadis sangat cantik jelita, Ibu. Belum pernah
aku melihat gadis secantik itu. Ia datang kemari. Sungguh aku melihatnya
persis di hadapanku. Ia datang melamarku untuk dirinya, Ibu. Aku bilang
kepadanya, tidak. Aku tidak bisa sampai aku minta izin dulu kepada
ibuku”
Maka sang ibu pun langsung menimpali : “Aku izinkan, anakku. Sungguh,
dia adalah hurriyatun (bidadari) dari surga untukmu. Aku sudah izinkan,
Nak“
Sedemikian tinggi inikah derajatmu wahai pemuda ? Hingga istrimu (di
surga) datang kepadamu membawa kabar gembira, sementara dirimu masih ada
di dunia ?
Janganlah kalian kaget. Tidak perlu kalian semua heran, karena dalam
kondisi seperti ini, seorang mukmin akan diperlihatkan tempat tinggalnya
di surga dan di neraka. Ia akan melihat tempatnya di sisi Allah ‘Azza
wa Jalla. Bahkan ia akan melihat para malaikat-Nya. Ia benar-benar
melihat malaikat dengan mata kepalanya. Ia pun akan mendengar sebuah
bisyarah (kabar gembira).
Dan Maha Benar Allah Ta’ala yang berfirman :
“Sesungguhnya orang-orang yang berkata Rabb kami adalah Allah,
kemudian mereka beristiqomah dengannya, maka para Malaikat akan turun
kepadanya seraya berkata : “Janganlah kalian takut”
Di mana kejadian itu ? Di atas kasur ketika mereka akan meninggal,
menurut salah satu pendapat. Atau tatkala mereka keluar dari alam kubur,
sebagaimana pendapat yang lain dari para ulama tafsir.
“Janganlah kalian takut dan jangan pula bersedih. Berbahagialah
kalian dengan surga yang telah dijanjikan untuk kalian” [Qs.Fushilat :
30]
sumber: https://www.kisahislam.net/2015/01/31/kisah-sakaratul-maut-seorang-pemuda-yang-berbakti-kepada-ibunya/
Komentar
Posting Komentar