Intisari-Online.com - Agen rahasia Israel, Mossad pernah memburu tokoh teroris yang paling sulit dilumpuhkan, Ali Hassan Salameh. Salameh dikenal sebagai teroris
yang pandai menyamar, membuat tergila-gila para wanita, dan kelompoknya
kerap melancarkan serangan mematikan ke target-target Israel di tahun
1970-an. Salameh yang terus diburu-buru dan memiliki nama lain Abu Hassan sudah menjadi tokoh besar di kalangan PLO dan kelompok teroris Black September. Mossad pernah melakukan operasi pembunuhan terhadap Salameh di Norwegia tetapi ternyata salah sasaran.
Pada
saat itu sesungguhnya Salameh memang berada di negara itu. Tapi dirinya
ternyata luput dari incaran Mossad dan setelah peristiwa itu, dia malah
makin piawai. Salameh juga dikenal sebagai ahli menyamar dan berkali-kali lolos dari buruan Mossad.
Keahlian
menyamar itu ternyata diperoleh dari rekannya yang menjadi tokoh
teroris dunia yang jago menyamar dan meloloskan diri, Carlos The Jackal.
Tapi
Salameh mulai menunjukkan kelemahannya saat bermukim kembali ke Beirut
dan menikah lagi dengan gadis Lebanon, Georgina Rizak. Georgina yang sangat menyukai Salameh pernah menjadi Ratu Kecantikan Sejagat tahun 1971. Kepopuleran
Georgina Rizaklah yang membuat Mossad berhasil mencium keberadaan
Salameh dan kemudian merancang operasi pembunuhan.
Untuk memasuki Beirut agen Mossad yang terdiri dari tim pria dan wanita tidak mengalami banyak kesulitan. Bahkan
untuk mendeteksi kediaman Salameh yang berada di suatu apartemen dan
kebiasaannya wara-wiri ke istri barunya juga makin mempermudah aksi
Mossad.
(Baca juga: Misteri Kubah Batu Yerusalem: Sumur Jiwa, Pusat Dunia, dan Tempat Disimpannya Tabut Perjanjian)
Sialnya
Salameh dan pengawalnya yang selama ini selalu waspada dan curiga tidak
menyadari bahwa seorang agen wanita Mossad, Erika Mary Chambers, yang
tinggal di seberang apartemen Salameh selalu mengawasinya. Erika
yang dikenal sebagai wanita genit dan penggemar kucing serta suka
melukis memang sama sekali tidak mencerminkan sosok agen Mossad. Setelah
Erika berhasil memastikan apa saja rutinitas dan rute yang selalu
dilewati Salameh, ia segera memanggil tim pembunuh Mossad untuk segera
datang ke Beirut. Dua personel Mossad yang bertugas sebagai regu pembunuh pun segera terbang ke Beirut.
Sehari kemudian agen Mossad yang kedua, Ronald Kolberg, menyusul tiba di Beirut dan menggunakan paspor Kanada. Ia menginap di hotel yang tidak jauh dengan tempat Peter menginap.
Tujuan menginap di hotel terpisah itu adalah untuk menghilangkan kecurigaan bahwa mereka saling kenal.
Setelah
mengisi Volkswagen dengan peledak dan meninggalkan kunci untuk Kolberg,
Sriver segera terbang ke Lebanon menggunakan paspor bukan Inggris.
Kolberg
yang sudah menyewa mobil pun meluncur ke hotel tepat menginap Sriver
lalu mengambil kunci Volkswagen dan mengendarainya di jalan yang biasa
dilalui Salameh. Kolberg kemudian memarkir Volkswagen yang dipenuhi bom di dekat apartemen Salameh.
(Baca juga: Bermaksud Hancurkan Hizbullah, Pasukan Elit Israel Ini Malah Dihajar Habis-habisan Gaga-gara Ini)
Tanpa mengundang banyak perhatian, Kolberg menghilang naik taksi. Tepat
pada tanggal 22 Januari pukul 15.35 petang, Salameh yang mengendarai
Chevrolet bersama empat pengawalnya melintas tepat di samping
Volkswagen.
Bom yang dipicu melalui gelombang radio pun meledak menghancurkan mobil Chevrolet bersama isinya. Tak hanya Salameh dan empat pengawalnya yang tewas, empat orang lain yang sedang melintas juga turut tewas.
Mossad dan rakyat Israel pun merasa puas dengan tewasnya Salameh karena dendamnya terbalas. Tapi tewasnya Salameh ternyata tidak mampu menghentikan aksi teror terhadap Israel. Gerakan
teror Black September bahkan menjadi momentum internasional bagi
terorisme grobal untuk melancarkan serangan ke seluruh dunia.
Aksi
terorisme di AS pada 9 September 2002 yang menghancurkan dua gedung
kembar WTC di New York bahkan memanfaatkan bulan September sebagai ikon
aksi pembalasan. (Ade Sulaeman)
sumber: http://intisari.grid.id/read/03620485/dialah-ali-hassan-salameh-teroris-yang-tak-hanya-diburu-oleh-mossad-tapi-juga-para-wanita
Komentar
Posting Komentar