Ada yang bertanya kepada Abu Bakar al-Miski,
“Kami selalu mencium wangi misik darimu. Mengapa begitu?”
Ia menjawab, “Demi Allah, selama
bertahun-tahun aku tidak pernah memakai wewangian misik. Semua itu
karena seorang perempuan menipuku. Ia membawaku masuk ke rumahnya,
kemudian menutup seluruh pintu yang ada. Setelah itu, ia merayuku. Aku
bingung dan tidak tahu harus bagaimana.
Akhirnya aku kukatakan padanya kalau aku
perlu bersuci. Lalu perempuan itu menyuruh budak perempuannya
menyertaiku ke tempat peristirahatan. Aku pun berangkat. Setibanya di
sana, kuambil ‘udzrah (sejenis obat), lalu kebalurkan ke
sekujur tubuhku. Selanjutnya, aku kembali menemui perempuan tersebut
dalam keadaan tubuh berbau ‘udzrah. Saat melihatku, perempuan
itu terkejut, lalu aku disuruh keluar karena sudah tidak mau
menginginkanku lagi. Aku pun berlenggang menjauh dan mandi.
Pada malam itu juga, ketika tidur aku
bermimpi ada seseorang yang berkata kepadaku, ‘Engkau telah melakukan
sesuatu yang belum pernah dilakukan orang lain. Sungguh engkau akan
mewangi di dunia dan akhirat.’ Di pagi hari, wangi misik menebar dariku,
dan demikian itu berlangsung sampai sekarang.” [Ibnul Jauzi,
al-Mawa’izh wa al-Majalis, hal.224]
Sumber: Buku “Kisah Orang-Orang Shaleh Dalam Mendidik Anak”, Syaikh Ibrahim Mahmud, Pustaka al Kautsar
Artikel: www.KisahIslam.net
Komentar
Posting Komentar