Intisari-online.com - Jika
sekarang ini dunia militer mengenal apa yang disebut pasukan khusus
atau pasukan komando, hal ini tidaklah terlepas dari apa yang dulu
dikenal sebagai resimen rahasia Brandenburg Nazi Jerman.
Pasukan inilah yang dianggap sebagai cikal bakal pasukan khusus zaman sekarang.
Satuan Brandenburg merupakan hasil gagasan cemerlang Laksamana Walter
Wilhelm Canaris (1887-1945), pemimpin dinas rahasia militer Jerman
(Abwehr).
Sebelum perang pecah, laksamana yang sebetulnya anti-Nazi ini telah
merasakan perlunya pembentukan pasukan komando rahasia, yang mampu
melakukan penetrasi sampai jauh di belakang garis musuh.
Tugasnya terutama melakukan sabotase dan membukakan pintu bagi kelancaran serangan pasukan induk Jerman.
“Pasukan ini harus terdiri dari orang-orang pemberani, keras, dan tak
kenal ampun. Mereka harus mampu mengendap tersembunyi dalam jangka waktu
lama, mandiri dalam segala hal."
"Dan dalam kelompok-kelompok kecil mampu secara efisien menyelesaikan
tugas-tugas yang tidak mungkin dilakukan satuan lebih besar,” demikian
Laksamana Canaris merumuskan pasukan komando bentukannya.
Para anggota resimen komando memperoleh julukan Brandenburger, karena
tempat pembentukan dan latihan pertama mereka semula tidaklah jauh dari
Gerbang Brandenburg di Berlin.
Pimpinan awal resimen adalah Kapten Theodor von Hippel, yang
berpengalaman dalam perang gerilya di Afrika Timur yang merupakan koloni
Jerman sebelum PD I.
Dialah yang mengusulkan agar satuan rahasia ini dikirim diam-diam ke
Cekoslowakia ketika timbul krisis 1938. Tujuannya untuk membantu
penduduk Jerman di wilayah Sudeten yang memberontak terhadap
pemerintahan Cekoslowakia.
Semula rekrutmen untuk satuan pilihan ini terbatas dari rekomendasi
perorangan, bahkan mereka yang keturunan Yahudi pun direkrut. Selain
memperoleh tempaan fisik dan keterampilan sebagai prajurit komando untuk
peperangan modern, mereka juga mendapat berbagai latihan intensif dalam
bahasa maupun adat kebiasaan asing.
Satuan ini berada langsung di bawah komando Abwehr, mengingat penguasaan
intelijennya mampu mengarahkan pasukannya ke sasaran-sasaran kunci di
wilayah musuh. Karena tugas khususnya itu, pembentukan maupun keberadaan
satuan komando ini pun semula amat dirahasiakan.
Operasi militer pertama satuan komando ini adalah sewaktu invasi pasukan
Nazi terhadap Polandia, September 1939. Sebelum pasukan Nazi Jerman
menembaki dan melintasi perbatasan Polandia, satuan Brandenburger telah
disusupkan masuk ke wilayah Polandia, untuk mengintai dan merebut
sasaran-sasaran taktis.
Misalnya sasaran seperti jembatan dan persimpangan strategis, sehingga
serbuan pasukan induk tidak mengalami hambatan yang berarti. Sumbangan
pasukan komando Brandenburg lebih kelihatan tatkala Hitler mengalihkan
sasaran serbuannya ke barat, dengan menginvasi Belgia, Belanda dan
Perancis pada musim semi 1940.
Tanggal 8 Mei 1940, satuan komando ini dengan mengenakan seragam tentara
Belanda menyusup ke wilayah Belanda untuk merebut jembatan Sungai Meuse
(Belanda: Maas) di Gennep. Jembatan ini sangat strategis bagi
pengaliran pasukan Jerman ke Belanda.
Satuan kecil pimpinan Letnan Wilhelm Walther ini melakukan aksinya pukul
02.00, bertepatan dengan gerakan pasukan induk Jerman ke perbatasan.
Ia bersama anak buahnya menyaru sebagai polisi militer Belanda yang
mengawal sejumlah tawanan Jerman.
Dengan cara itu kubu pertahanan Belanda di ujung jembatan yang tidak
mengira mereka adalah tentara musuh, dengan cepat dapat dilumpuhkan dan
direbut dengan hanya korban tiga prajurit komando terluka. Tapi di
ujung jembatan yang lain masih dikuasai pasukan Belanda dan mereka telah
mendengar tembak menembak di ujung yang lain dari jembatannya sehingga
langsung siaga.
Namun Walther dengan anak buahnya yang tetap berseragam polisi militer
Belanda, dengan beraninya berlari ke arah pos. Pasukan Belanda yang
sudah bersiap, tenyata ragu-ragu karena takut tembakan mereka menganai
“polisi militernya” sendiri.
Keraguan ini harus dibayar mahal. Pasalnya pos berhasil direbut dan
detonator yang siap meledakkan jembatan dikuasai komando Jerman. Sesaat
kemudian iringan pertama tank dan panser Jerman pun menggelinding aman
menyeberangi jembatan utuh tersebut. Untuk selanjutnya dalam waktu
singkat wilayah Eropa Barat pun berhasil dikuasai pasukan Nazi.
sumber : http://intisari.grid.id/unique/fokus/resimen-komando-brandenburg-nazi-cikal-bakal-lahirnya-berbagai-pasukan-khusus-lain-di-dunia
Komentar
Posting Komentar