Menjelang kematian, umumnya tubuh mengalami berbagai perubahan yang biasanya terlihat secara fisik. Berikut di antaranya.
Menjelang kematian, umumnya tubuh mengalami berbagai perubahan yang
biasanya terlihat secara fisik. Penting untuk mengetahui tanda-tandanya,
agar keluarga dan orang yang ditinggalkan bisa lebih mempersiapkan diri
secara mental. Walaupun pada praktiknya, menerima kenyataan bahwa orang
terkasih akan segera meninggalkan Anda sampai kapan pun tidak akan
pernah membuat Anda siap.
Namun, dengan mengetahui ciri-ciri
fisiknya, Anda dan keluarga bisa melakukan perawatan yang bisa
meringankan saat orang terkasih Anda mengalaminya.
Tanda-tanda perubahan fisik seseorang menjelang kematian
Tidak
semua orang yang meninggal mengalami ciri-ciri ini, terutama orang yang
meninggal secara mendadak. Akan tetapi, ciri-ciri ini merupakan tanda
umum yang biasanya terjadi pada orang yang mendekati ajal.
Perubahan pada jantung dan sistem sirkulasi tubuh
1. Aliran darah melambat
Karena
aliran darah bermasalah, kulit akan terlihat seperti berbintik-bintik
dan mengalami perubahan warna. Bintik dan warna kebiruan pada kulit yang
terlihat di bagian atas tubuh, yaitu dari pinggul hingga kepala,
mencirikan tanda kematian yang lebih dekat dibandingkan dengan perubahan
yang terlihat di bagian bawah tubuh.
(Baca juga: 4 Kebiasaan Sebelum Tidur yang Bisa Merusak Kulit)
Jika
Anda melihat ciri ini, usahakan untuk memberikan perawatan pada kulit
yang terkena, misalnya dengan memberikan pelembap. Selain itu, Anda juga
bisa menanyakan apakah orang terkasih Anda mengalami ketidaknyamanan
tertentu sehingga Anda bisa melakukan perawatan yang tepat sesuai
keluhan.
2. Menurunnya aliran darah di serebral otak
Kondisi
ini mengakibatkan seseorang mengalami penurunan tingkat kesadaran.
Selain itu, kondisi ini juga membuat seseorang merasa mengantuk terus
menerus dan terkadang mengalami disorientasi (linglung). Jika orang
terkasih Anda mengalami hal ini, maka biarkan ia beristirahat. Namun,
tetap pantau kondisinya, siapa tahu ia membutuhkan pertolongan.
3. Penurunan output jantung dan volume cairan dalam pembuluh darah
Dalam
kondisi ini seseorang terkadang mengalami takikardia, atau detak
jantung di atas normal saat beristirahat. Jika orang normal berdetak
60-100 kali per menit, maka orang yang mengalami takikardia umumnya
lebih dari 100 detak per menit. Selain itu, kondisi ini juga
mengakibatkan seseorang mengalami hipotensi atau tekanan darah rendah
yang bisa mengakibatkan kegagalan organ.
Penurunan fungsi pada sistem kemih
Pada
kondisi ini, seseorang mungkin akan mengalami inkontinensia urine
(mengompol). Anda perlu menjaga orang terkasih Anda agar tetap bersih
dan kering. Pakaikan popok untuk menghindari penggantian celana yang
terlalu sering yang mungkin membuatnya tidak nyaman.
Perubahan selera makan
1. Tidak mau makan
Pada
kondisi ini, biasanya orang yang sakit keras akan mengalami penurunan
selera makan dan minum. Hal ini akan berakibat pada penurunan berat
badan dan dehidrasi. Jika seseorang mengalami hal ini, jangan memaksanya
untuk makan atau minum. Akan tetapi, tetap pantau asupan makanan dan
cairan agar tetap tercukupi.
2. Mengalami kesulitan makan
Biasanya
seseorang di situasi ini akan mengalami beberapa kesulitan saat makan
seperti makanan tidak ditelan, tersedak, dan batuk-batuk setelah makan.
Solusinya, Anda bisa memberi orang terkasih Anda makan makanan lunak
atau makanan yang telah dihaluskan agar makanan lebih mudah dicerna.
Perubahan pada kulit
1. Perubahan pada kulit bisa berupa bintik-bintik atau perubahan warna
Biasanya,
muncul bercak kehijauan atau merah gelap yang terdapat di belakang
lengan atau kaki. Anda perlu menjaga sprei tetap bersih dan kering untuk
menjaga kebersihan kulitnya. Selain itu, Anda juga bisa mengoleskan
lotion yang dianjurkan dokter untuk meringankan gejala ini.
2. Luka dekubitus
Luka
dekubitus yaitu titik nyeri yang muncul pada tubuh akibat tekanan yang
terlalu besar yang terjadi pada satu area tertentu. Bintik-bintik merah
yang muncul pada tonjolan tulang merupakan tanda pertama luka dekubitus.
Meringankan tekanan pada luka dengan memiringkan tubuh pasien bisa
menjadi solusi. Jika orang tercinta Anda mengalami peningkatan rasa
sakit atau ketidaknyamanan dengan perubahan posisi, Anda bisa menanyakan
padanya posisi mana yang membuatnya nyaman.
Gangguan sistem pernapasan
1. Adanya retensi sekret pada faring atau saluran pernapasan bagian atas
Biasanya
ditandai dengan suara napas yang berisik walaupun tidak sedang
mengalami batuk. Tidur dengan posisi memiringkan kepala bisa menjadi
salah satu solusi. Anda juga bisa menaruh bantal kecil yang empuk di
belakang leher untuk mengganjal kepalanya.
2. Sesak napas
Jika orang terkasih Anda mengalami hal ini, maka Anda bisa memberikan oksigen sebagai alat bantu napas.
3. Mengalami cheyne-stokes respirations
Istilah
ini digunakan untuk menggambarkan pola pernapasan yang sangat tidak
teratur. Terkadang napas bisa sangat dalam dan cepat, tetapi selanjutnya
justru sangat dangkal dan lambat. Bahkan seseorang yang mengalami
kondisi ini bisa mengalami henti napas selama beberapa waktu. Sering
kali kondisi ini berlangsung antara 30 detik hingga 2 menit.
(Baca juga: 3 Teknik Bernapas yang Bermanfaat)
Mengarahkan
kipas yang anginnya tidak terlalu kencang ke arah pasien bisa membantu
meringankan gejala yang dirasakan. Keluarga juga perlu tahu bahwa
kondisi ini normal terjadi di masa-masa kritis menjelang kematian.
Perubahan yang terjadi secara keseluruhan saat seseorang berada dalam fase menjelang kematian
Secara
keseluruhan, seseorang yang berada dalam fase ini akan terlihat sangat
lemah dan lelah. Akibatnya, orang tersebut akan tidur dalam jangka waktu
yang lebih lama. Selain itu, seseorang juga akan mengalami kelinglungan
terhadap waktu, lingkungan sekitar, bahkan orang-orang terdekatnya.
Terkadang, bahkan pasien bisa terlihat seperti orang yang sedang koma.
Tak
jarang, seseorang yang berada di fase ini juga akan mengatakan bahwa ia
bertemu dengan orang yang telah meninggal atau mendatangi tempat-tempat
asing yang tidak biasanya dilihat oleh orang lain. Keluarga mungkin
akan menganggap bahwa ini hanyalah halusinasi semata akibat reaksi obat.
Namun, hal yang perlu disadari bahwa kondisi ini memang normal terjadi.
sumber: https://nationalgeographic.co.id/berita/2018/02/ciri-ciri-fisik-yang-ditunjukkan-seseorang-saat-mendekati-ajal
Komentar
Posting Komentar