Pemberontakan Afghanistan
Pertengahan
tahun 1980, Pergerakan Perlawanan Afganistan mau menerima bantuan dari
Amerika Serikat, Inggris, Republik Rakyat Cina, Arab Saudi, Pakistan,
dan lain-lain. Jadi, gerilyawan Afganistan telah dilengkapi dengan
senjata dan dana, kebanyakan gerilyawan itu telah dilatih oleh Amerika
Serikat dan Pakistan. Amerika Serikat melihat konflik di Afganistan
adalah bagian dari perjuangan Perang Dingin, dan CIA menyediakan bantuan
untuk pasukan Anti-Soviet melalui ISI Pakistan, dalam program yang
disebut Operasi Taufan.
Pergerakan
yang sama terjadi di dunia Muslim, membawa kesatuan yang dipanggil Arab
Afganistan (dikatakan oleh Presiden Amerika Serikat, Ronald Reagan
sebagai "pejuang kebebasan"), pejuang luar negeri direkruit dari Dunia
Muslim untuk melaksanakan jihad melawan komunis. Dicatat kalau di antara
mereka, ada seorang anak muda Arab Saudi bernama Osama bin Laden,
dimana grup Arab yang ikut dalam Al-Qaeda. Pemerintah Amerika Serikat
mempertahankan bantuannya kepada Mujahidin, dan parsitipasi Osama Bin
Laden dalam konflik ini tidak ikut dalam program CIA. Program Amerika
Serikat membuat sistem keuangan yang mirip muncul di Dunia Muslim Arab.
Donasi Amerika Serikat adalah FIM-92 Stinger, misil anti serangan udara
systems, yang meningkatkan jumlah kehilangan pesawat Uni Soviet. Namun,
banyak komandan lapangan, termasuk Ahmad Shah Massoud, menyatakan kalau
dampaknya lebih besar. Juga, saat para pemberontak dapat menembak
pendaratan pesawat dan lepas landasnya pesawat dari lapangan udara, anti
misil Flare, keefesiennya terbatas.
Pemimpin
Mujahidin memperhatikan operasi sabotase. Banyak sekali aksi-aksi
sabotase seperti merusak jalur pipa, merusak stasiun radio, mengebom
kantor pemerintah, hotel, bioskop, dan lain-lain. Dari tahun 1985 sampai
1987, lebih dari 1800 aksi terorisme terjadi. Di daerah perbatasan
dengan Pakistan, Mujahidin menembakan 800 roket setiap hari. Di antara
April 1985 dan Januari 1987, mereka membawa lebih dari 23.500 serangan
amunisi dan dengan target pemerintah. Mujahidin menyelidiki posisi
penembakan dimana mereka normalnya berlokasi di dekat desa sampai jarak
dari pos artileri Soviet. Mereka menaruh orang-orang pedesaan dalam
bahaya kematian karena pembalasan dendam Soviet. Mujahidin menggunakan
ranjau darat secara besar-besaran, mereka akan memperoleh layanan dari
penduduk lokal dan termasuk anak-anak.
Mereka
juga berkonsentrasi dalam menghancurkan jembatan, menutup jalan,
menghancurkan konvoy, mengganggu jaringan listrik dan industri, dan
menyerang pos polisi dan instalasi militer Soviet dan lapangan udara.
Mereka membunuh pejabat negeri dan anggota Partai Demokrasi Rakyat
Afganistan. Mereka menyerang pos kecil. Pada Maret 1982, sebuah bom
meledak di departemen pendidikan, menghancurkan beberapa bangunan. Di
bulan yang sama, sebuah kekuatan besar gagal menggelapkan Kabul saat
menara tinggi di pusat listrik Naghlu meledak. Pada Juni 1982, sekitar
1.000 anggota partai muda dikirim untuk bekerja di lembah Panjshir
dimana mereka disergap sekitar 20 mil dari Kabul, dengan besarnya jiwa
yang hilang. Pada tanggal 4 September 1985, pemberontak menembak sebuah
pesawat domestik Bakhtar Airlanes saat pesawat itu lepas landas dari
Bandara Kandahar, membunuh 52 orang yang naik di pesawat tersebut.
Grup
Mujahidin mempunyai sekitar 3 sampai 5 anggota per grup. Setelah mereka
menerima misi untuk membunuh seorang anggota pemerintah, mereka
mempersibuk diri mereka dengan mempelajari latar belakang kehidupannya
dan memilih hal untuk menyelesaikan misi mereka. Mereka mencoba menembak
mobilm menaruh ranjau di rumah-rumah atau beberapa tempat, menggunakan
racun, atau menggunakan bahan peledak di sarana transportasi. ISI
Pakistan dan SSG ikut aktif dalam keikutsertaannya dalam konflik ini
dalam kooperasi dengan CIA yang mendukung perlawanan mujahidin terhadap
Uni Soviet.
Pada
bulan Mei tahun 1985, 7 pemimpin organisasi pemberontakan membentuk
Persekutuan 7 Mujahidin untuk mengkoordinasi operasi militer mereka
terhadap pasukan Uni Soviet. Pada tahun 1985, grup ini aktif di dan di
sekitar Kabul, menembakan serangan roket dan membuat operasi melawan
pemerintahan komunis. Pada pertengahan tahun 1987, Uni Soviet
mengumumkan bahwa mereka akan menarik mundur pasukannya.
Sibghatullah
Mojaddedi dipilih sebagai kepala pemerintahan sementara Afganistan,
dengan tujuan untuk menegaskan kembali legistimasinya melawan rezim
Kabul yang disponsori Moskwa. Mojaddedi, sebagai kepala pemerintah
sementara Afganistan, bertemu dengan Presiden Amerika Serikat George
H.W. Bush, memperoleh kemenangan diplomatik untuk perlawanan Afganistan.
Ditaklukannya pemerintah Kabul adalah solusi mereka untuk perdamaian.
Kepercayaan ini, ditajamkan oleh rasa tidak percaya PBB, pada hakekatnya
dijamin penolakan mereka untuk menerima kompromi politik.
Keterlibatan Dunia Internasional dan Bantuan Terhadap Pemberontakan Afganistan
Distribusi
pasukan Soviet di Afganistan menghalangi keinginan Pakistan untuk
mendominasi Afganistan. Presiden Amerika Serikat, Jimmy Carter telah
menerima bahwa agresi Soviet tidak bisa dilihat sebagai kejadian yang
terisolasi, tapi harus ditangani seperti peringatan di daerah Teluk
Persia. Setelah distribusi pasukan Soviet, Jendral diktator militer
Pakistan, Muhammad Zia-ul-Haq memulai menerima bantuan finansial dari
kekuatan barat untuk membantu Mujahidin. Amerika Serikat, Inggris, dan
Arab Saudi menjadi kontributor finansial kepada Jendral Zia, dimana
sebagai pemimpin dari Negara yang bertetangga dengan Afganistan,
membantu dengan membuat pemberontak Afganistan dilatih dengan baik dan
memiliki dana yang cukup.
ISI
Pakistan dan SSG menjadi lebih aktif ikut serta dalam konflik dengan
Uni Soviet. Setelah Ronald Reagan menjadi Presiden Amerika Serikat tahun
1981, bantuan terhadap Mujahidin melalu Jendral Zia meningkat. Untuk
pembalasan dendam, KHAD, di bawah pemimpin Afganistan Mohammad
Najibullah, mengirim (menurut Mitrokhin dan sumber lainnya) operasi yang
besar melawan Pakistan, dimana juga menderita karena pemasukan senjata
dan obat dari Afganistan. Pada tahun 1980, sebagai negara garis depan
dalam perlawanan anti-Soviet, Pakistan menerima bantuan dari Amerika
Serikat dan mengambil jutaan pengungsi Afganistan (paling banyak orang
Pashtun) melarikan dari dari pendudukan Soviet. Meskipun pengungsi itu
mengontrol provinsi terbesar Pakistan, Balochistan, pengungsian dari
banyak sekali pengungsi - dipercaya sebagai populasi pengungsi terbesar
di Dunia.
Mundurnya Uni Soviet Dari Afghanistan
Pasukan Soviet mundur dari Afganistan. |
Korban
jiwa, sumber ekonomi, and kehilangan rumah dirasakan di Uni Soviet dan
langsung menimbulkan kritik dari kebijakan pendudukan. Leonid Brezhnev
meninggal pada tahun 1982, dan setelah 2 pengganti yang hidup sebentar,
Mikhail Gorbachev mengambil alih pemerintahan pada Maret 1985. Saat
Gorbachev membuka sisten negara, ini menjadi jelas bahwa Uni Soviet
berharap untuk menemukan jalan yang aman untuk mundur dari Afganistan.
Pemerintahan Presiden Karmal, yang didirikan tahun 1980 dan
diidentifikasikan sebagai rezim boneka sama sekali tidak mempunyai
pengaruh. Hal ini melemahkan dengan divisi di dalam Partai Demokrasi
Rakyat Afganistan dan faksi Parcham dalam usaha rezim untuk memperluas
dukungan untuk mereka terbukti sia-sia.
Moskwa
datang untuk memberitahu kepada Karmal atas kegagalan dan menyalahkan
dia untuk masalahnya. 1 tahun kemudian, saat Karmal tidak memiliki
kemampuan untuk mengkonsolidasi pemerintahannya telah menjadi nyata,
Mikhail Gorbachev, lalu Sekjen Partai Komunis Soviet menyatakan:
“
Alasan utama bahwa tidak ada konsolidasi nasional karena Karmal berharap
untuk melanjutkan kekuasaannya di Kabul dengan bantuan kami. ”
Pada
bulan November tahun 1986, Mohammad Najibullah, kepala polisi rahasia
Afganistan (KHAD), dipilih sebagai presiden dan konstitutional baru
digunakan. Dia juga memperkenalkan kebijakan 1987 tentang "rekonsiliasi
nasional," dirancang oleh ahli Partai Komunis Uni Soviet, dan nantinya
digunakan di daerah lain di dunia. Walaupun pengharapan tinggi,
kebijakan baru membuat rezim Kabul lebih populer, maupun meyakinkan
pemberontak untuk bernegosiasi dengan pemerintah yang berkuasa.
Negosiasi
informal untuk mundurnya Soviet dari Afganistan telah berlangsung sejak
tahun 1982. Tahun 1988, pemerintah Pakistan dan Afganistan, dengan
Amerika Serikat dan Uni Soviet melayani sebagai penjamin, ditandatangani
kesetujuan penyelesaian perbedaan yang mereka ketahui sebagai
persetujuan Jenewa. PBB mempersiapkan misi spesial untuk mengawasi
proses. Dalam jalan ini, Najibullah telah mestabilkan posisi politiknya
cukup untuk tandingan pergerakan Moskwa menuju penarikan diri. Pada
tanggal 20 Juli 1987, penarikan diri pasukan Soviet dari Afganistan
diumumkan. Pengunduran diri pasukan Soviet direncanakan oleh Boris
Gromov, yang, pada waktu itu, adalah komandan pasukan ke-40 Uni Soviet.
Di
antara hal lain, Persetujuan Jenewa mengidentifikasikan
ketidakikutcampuran Amerika Serikat dan Uni Soviet dalam peristiwa di
Pakistan dan Afganistan dan daftar pengunduran pasukan Soviet.
Persetujuan tentang penarikan diri disetujui, dan pada tanggal 15
Februari, 1989, pasukan Soviet yang terakhir meninggalkan Afganistan.
Kekuatan Uni Soviet
Di
antara 25 Desember 1979 dan 15 Februari 1989, terdapat 620.000 tentara
yang merupakan tentara Afganistan (walaupun hanya ada 80.000-104.000
pasukan pada suatu waktu di Afganistan). 525.000 orang adalah pasukan
angkatan darat, 90.000 orang adalah pasukan penjaga perbatasan dan
pasukan KGB lainnya, 5.000 dalam formasi bebas atas Pasukan Internal,
MVD dan polisi. 21.000 personel adalah dengan persatuan pasukan Soviet
dalam periode yang sama melakukan pekerjaan manual.
Dampak
Korban Jiwa
Monumen untuk pasukan Uni Soviet di Afganistan. Kiev, Ukraina. |
Jumlah
personel yang tidak dapat disembuhkan dari Pasukan Soviet, pasukan
perbatasan, dan pasukan penjaga internal mencapai 14.453. Formasi
pasukan Soviet, satuan dan elemen bentang kehilangan 13.833, pasukan KGB
kehilangan 572, formasi MVD kehilangan 28 dan departemen dan kementrian
lainnya kehilangan 20. Selama periode ini 417 tukang reparasi hilang
saat beraksi atau ditangkap dan dipenjara; 119 dari mereka nantinya
dilepasikan, 97 kembali ke Uni Soviet dan 22 kembali ke Negara lainnya.
Terdapat
469.685 orang yang sakit dan terluka, 53.753 orang atau 11,44%,
terluka, atau menderita gegar otak dan 415.932 orang (88,56%) sakit.
Sebagian besar dari korban adalah orang yang sakit. Ini disebabkan
karena iklim lokal dan kondisi sanitasi, dimana infeksi akut menyebar
dengan cepat di antara pasukan. Ada sekitar 115.308 kasus hepatitis,
31.080 kasus thipoid dan 140.665 untuk penyakit lainnya. 11.654 pasukan
berhenti sebagai tentara setelah terluka, terkena penyakit serius, 92%,
atau 10.751 orang menjadi cacat.
Kerugian material sebagai berikut:
- 118 pesawat tempur
- 333 helikopter
- 147 tank
- 1.314 IFV/APC
- 433 artileri dan mortir
- 1.138 radio dan mobil komando
- 510 mobil engineering
- 11.369 truk and tanker minyak
Kerusakan Terhadap Afghanistan
Kerusakan
yang terjadi di Afganistan sangat menghebohkan. Lebih dari 1 juta orang
Afganistan terbunuh. 5 juta orang Afganistan mengungsi ke Pakistan dan
Iran, dan itu adalah 1/3 dari populasi Afganistan sebelum perang. 2 juta
orang Afganistan lainnya dipaksa oleh perang untuk bermigrasi dari
Afganistan. Pada tahun 1980, 1 dari 2 pengungsi di dunia adalah orang
Afganistan.
Truk Uni Soviet yang masih tersisa di Kandahar, Afganistan, 2002. |
Sistem
irigasi, yang kritis terhadap negara gersang seperti Afganistan telah
dihancurkan oleh pengeboman dan penembakan. Pada tahun terburuk perang,
1985, menurut survey, lebih dari 1/2 dari semua petani yang masih di
Afganistan mendapati sawah mereka dibom, dan lebih dari 1/4 sistem
irigas mereka dihancurkan dan peternakan mereka ditembak oleh Soviet
atau pasukan komunis Afganistan.
Kota
yang paling padat penduduknya kedua di Afganistan, Kandahar, telah
menurun populasinya, dari 200.000 jiwa sebelum perang menjadi 25.000
orang, hal ini disebabkan oleh kampanye pemboman oleh Soviet tahun 1987.
Ranjau darat telah membunuh 25.000 orang Afganistan selama perang dan
10-15 juta ranjau darat lainnya menyebar di pedesaan.
Dampak Ideologi
Islamis
yang bertempur juga dipercaya bahwa mereka bertanggung jawab untuk
jatuhnya Uni Soviet. Contohnya Osama bin Laden yang dihargai untuk
"jatuhnya Uni Soviet ... pergi pada Tuhan dan mujahidin di Afganistan
... Amerika Serikat tidak memiliki peran yang dapat disebutkan," tetapi
"jatuhnya Uni Soviet menyebabkan Amerika Serikat lebih angkuh dan
sombong."
Tamat
sumber: https://warofweekly.blogspot.co.id/2011/05/perang-soviet-afghanistan-tamat.html
Komentar
Posting Komentar