
Sebagian orang menyangka,
negara-negara hanya bergeming dengan munculnya negara Yahudi Israel.
Orang-orang Arab Islam takut. Mereka tak berupaya dan tak bersimpati
atas Palestina. Benarkah demikian?
Perang yang terjadi pada tahun 1973 antara Arab (mayoritas negara
Arab terlibat secara langsung maupun tidak langsung) versus Israel ini
adalah perang keempat yang mereka lakoni. Perang ini memiliki banyak
nama. Perang Ramadhan, karena terjadi pada 10 Ramadhan 1339 H.
Bertepatan dengan 6 Oktober 1973. Karena itu, perang ini juga dikenal
dengan Perang Oktober 1973. Perang ini juga disebut dengan Perang Yom
Kippur. Karena serangan koalisi Arab dilakukan saat Yahudi merayakan
hari paling agung dalam tradisi mereka, hari Yom Kippur.
Perang ini dimulai dengan serangan Mesir dan Suriah terhadap posisi
Israel di sepanjang Dataran Tinggi Golan dan Terusan Suez. Mesir dan
Suriah ingin merebut kembali wilayah mereka yang diduduki Israel pada
tahun 1967. Perang yang berlangsung selama 19 hari ini awalnya
dimenangkan oleh orang-orang Arab.
Pada tanggal 10 Ramadhan 1339 atau 6 Oktober 1973, pasukan Mesir
melintasi Terusan Suez. Pasukan Mesir berhasil menguasai kembali Daratan
Sinai. Israel menderita kekalahan. Penyerbuan mesir ke Sinai dimulai
dengan satu serangan udara dan gempuran artileri. Lebih dari 200 ton
peluru meriam berdaya ledak tinggi yang disembunyikan di bukit-bukit
pasri pesisir Terusan Suez berhasil menghantam sasaran-sasaran yang
sudah ditargetkan. Pesawat-pesawat MiG Mesir meraung-raung di atas Suez.
Menukik. Membomi. Memberondong. Dan meroket kubu-kubu Israel di Garis
Bar Lev. Belum lagi peledak-peledak yang dipasangi Pasukan Katak Mesir
juga berhasil diledakkan.
Kemudian pasukan penyerang Mesir segera bergerak dengan perahu-perahu
motor mereka. Dalam waktu beberapa menit mereka berlarian menuruni
Terusan dan menyalakan perahu motor untuk menyeberangi perairan selebar
180 meter. Setelah itu, mereka mendirikan sebuah landasan serbu sebagai
titik awal untuk serangan berikutnya. Pasukan berikutnya pun tiba.
Mereka berjumlah 10.000 prajurit dan didukung oleh 1.350 tank serta 150
senjata anti pesawat. Pasukan Mesir berhasil memenangkan pertempuran di
hari pertama.
Kemenangan ini bukanlah tanpa perlawanan dan pengorbanan. Mesir harus
membayar kemenangan mereka dengan gugurnya 64 orang tentara Mesir. 420
luka-luka. 17 tank mereka mengalami kerusakan. 26 kendaaraan lapis baja
dan 11 pesawat tempur dan helikopter mengalami kerusakan.
Sementara pihak Israel mengalami kerugian dengan 2838 orang tewas.
2800 luka-luka. 508 tawanan kabur. 840 tank, 400 kendaraan lapis baja,
109 pesawat tempur dengan helikopter, dan satu kapal perang hancur.
Penderitaan Israel tidak berhenti sampai di situ. Pada pukul 14.00 di
hari yang sama, gantian Suriah menghajar mereka. 60 pesawat tempur
Suriah terbang membomi sasaran-sasaran Israel. Sementara meriam-meriam
mereka membuka gempuran gencar untuk melemahkan militer Israel. 800 tank
Suriah pun masuk ke wilayah darat negara Yahudi itu.
Hari-hari awal Perang Yom Kippur ini menjadi milik bangsa Arab.
Sampai akhirnya, Israel dengan dukungan negara adidaya, Amerika,
berhasil memutar balikkan keadaan. Hingga kemudian dibuatlah perjanjian
damai. Antara negara-negara Arab dengan Israel.
Sumber:
– Oktorino, Nino. 2014. Kisah Perang Yom Kippur. Jakarta: Gramedia.
– https://islamstory.com/-10_رمضان_حرب_العاشر_من_رمضان
Oleh Nurfitri Hadi (@nfhadi07)
Artikel www.KisahMuslim.com
Komentar
Posting Komentar